Kamis, 24 September 2009

Tentang Sepotong Senyum


-Eka Putri, Pratiwi

sepotong senyum telah kusimpan sebagai gambar dan sebuah tanda yang membuat tarikan nafas mengalah dan mengambang di kartunama dan nomor telepon

kapan ke kotaku lagi : katamu. dan kau tahu pertemuan mengistirahkan kerinduan menjadi tidak lebih berarti untukmu mencari sesuatu yang kutinggalkan ke dalam buku-buku dan warna jilbabmu yang luruh di toko buku

suatu ketika kau menangis. kemudian tetesnya menjelma kupu bersayap ungu. berkejaranlah ia di antara alamat jalan yang ditumpangi pertanyaan. mungkin kau mencariku di sebuah terminal untuk menjawabnya. mungkin saja kau berlari menuju gedung pertemuan. kau membaca sepi yang dibaui luka. di sana seorang lelaki lebih baik dilupakan. dengan caramu sendiri.

sepotong senyum, dan berkunjung ke suatu kota, adalah ingatanku kepada alamat rumah dan warna jilbabmu yang digenggam oleh telapak tangan yang dingin

(2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar