Sabtu, 12 September 2009

Serenade Diam

-teringat Reni Oktari

mungkin untuk kesekian-kalinya angan-angan mengalahkan bahasa untuk kuterjemahkan ke dalam matamu yang menyimpan rasa cemburu

atau di lorong tak berpenghuni menjadikan kita saling menatap masing-masing isyarat. kitapun melemparnya ke atas. kau bergumam : aku menyukai bintang.
tunggulah sebentar di bangku itu, aku ingin di sini menatapnya.

tapi malam melayang ke sisi, tepat di antara angin yang tak dipetakan di buku diary, dan alamat kusimpan di lemari. membuat aku malas mengeja tanganmu yang bertolak menuju kenangan mati

sejak buku-buku mencatatnya, kau tak mungkin mengubah halaman yang ditumbuhi surat-surat dan pintu-pintu yang tak pernah terbuka oleh siapapun, termasuk aku

tetaplah diam, manakala aku menuliskan kembali ingatan yang jatuh dilindas puisi


(2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar