aku mendengar cicak berbisik di dinding, aku mencium aroma waktu berkarat dan kering. gelisah nampak gerimis, berlalu dalam diri yang mendesis.
bau kopi tak mampu mengirim risau ke mulut cangkir. tiktok jam, dan malam sepertiga akhir. mengusung sepi beralamat jauh, sampai ke tingkap paling rapuh...
duh, bayang masakanak. adakah kau mengerti, bila remaja telah mengusaikan kejujuranmu berkata
aku berjalan pada sepi yang menjadi mantel, dan sunyi sebagai isyarat tanpa tanda tanya
aku mengatupkan setiap permenungan ke dalam segala yang tak ada, dan siapa-siapa yang mampu kusebutkan satu persatu, hadir dengan sendiri
aku mendengar cicak kesepian, aku melihat jiwaku yang kesepian, di tengah malam yang retak tanpa simpul
2009
Maklumat Pindah Alamat
-
pemberitahuan kepada teman-teman
pengunjung blog saya. dikarenakan muatan blog sudah cukup berat untuk
diunduh
mulai saat ini puisi-puisi terbaru saya dapat...
15 tahun yang lalu
Waw tambah mantap puisinya,Ko
BalasHapusTapi jangan terlalu larut dalam sepi nanti kacau he he he