Sabtu, 29 Agustus 2009

Catatan 180809

aku mendengar cicak berbisik di dinding, aku mencium aroma waktu berkarat dan kering. gelisah nampak gerimis, berlalu dalam diri yang mendesis.

bau kopi tak mampu mengirim risau ke mulut cangkir. tiktok jam, dan malam sepertiga akhir. mengusung sepi beralamat jauh, sampai ke tingkap paling rapuh...

duh, bayang masakanak. adakah kau mengerti, bila remaja telah mengusaikan kejujuranmu berkata

aku berjalan pada sepi yang menjadi mantel, dan sunyi sebagai isyarat tanpa tanda tanya

aku mengatupkan setiap permenungan ke dalam segala yang tak ada, dan siapa-siapa yang mampu kusebutkan satu persatu, hadir dengan sendiri

aku mendengar cicak kesepian, aku melihat jiwaku yang kesepian, di tengah malam yang retak tanpa simpul


2009

1 komentar:

  1. Waw tambah mantap puisinya,Ko
    Tapi jangan terlalu larut dalam sepi nanti kacau he he he

    BalasHapus