ini malam kesepuluh aku menunggu di sisi taman, tapi kau tak juga paham gemuruh penuh isyarat, aku kirimkan lewat pesan-pesan panjang berdentuman, ke arah huruf-huruf yang telanjang pucat
kau semestinya mendongeng cerita, kepada anak-anak sebelum mereka terlelap digerayangi mimpi, mungkin kau lupa bagaimana mengingat saat pertama, kita berciuman. kau memintaku melakukannya sekali lagi
ah terlalu sentimentil bukan? kurasa demikian, adegan itu dilakukan diam-diam di taman belakang, ketika matahari menyerak keperakan, kau terpaku gemetaran, aku dingin meriang
apa yang dapat dibagi oleh kenangan, jika perceraian mengajak berlupa, merias wajah dengan cermin tanpa bayangan, dan rumah yang dipenuhi prasangka
(2009)
Maklumat Pindah Alamat
-
pemberitahuan kepada teman-teman
pengunjung blog saya. dikarenakan muatan blog sudah cukup berat untuk
diunduh
mulai saat ini puisi-puisi terbaru saya dapat...
15 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar